Komdigi : waspadai konten bernuansa provokatif hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI)

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pribhumi.com, Jakarta  – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo mengajak masyarakat mewaspadai konten-konten bernuansa provokatif hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI) di media sosial karena konten-konten tersebut merupakan hoaks dan tidak menggambarkan kejadian yang nyata.

Angga Raka kemudian menilai beredarnya konten-konten yang di-generate oleh AI itu, misalnya beberapa yang terkait aksi unjuk rasa di depan Kompleks MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, Senin (25/8), dapat mengaburkan aspirasi yang disuarakan secara langsung oleh massa aksi saat berdemonstrasi.

“Fenomena DFK (disinformasi, fitnah, kebencian) ini akhirnya merusak sendi-sendi demokrasi. Misalnya, teman-teman yang tadinya mau menyampaikan aspirasi, mau menyampaikan unek-uneknya, akhirnya menjadi bias ketika sebuah gerakan itu di-engineering oleh hal-hal yang mohon maaf ya, yang DFK tadi,” kata Wamenkomdigi Angga Raka menjawab pertanyaan wartawan saat sesi jumpa pers di Kantor PCO RI, Jakarta, Selasa (26/8) malam.

Oleh karena itu, Angga melanjutkan kedatangannya ke Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) juga untuk berdiskusi membahas strategi pemerintah menjaga ruang digital agar menjadi ruang yang aman, tidak menjadi wadah konten-konten hoaks hasil manipulasi AI yang provokatif dan bisa mengadu domba, dan juga tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang ingin menyebarkan kabar fitnah dan disinformasi yang sarat kebencian.

Baca Juga :  Guru dianiaya! Pihak kepolisian panggil pelaku seorang oknum Plt Kepala Sekolah

“Diskusi kami dengan Kepala PCO (Hasan Nasbi) dengan Pak Dirjen di situ, di situlah keprihatinan kita. Kita nggak mau masyarakat disesatkan dengan informasi-informasi yang tidak benar, dan negara mempunyai instrumen hukum untuk menegakkan itu,” ujar Angga Raka.

Dia kemudian menyebut pemerintah telah mendorong pengelola aplikasi media sosial terutama yang selama ini menjadi platform tersebarnya konten-konten manipulatif buatan AI itu untuk lebih proaktif.

“Harusnya dengan sistem mereka, mereka juga sudah bisa lihat, oh ini by AI, oh ini nggak bener, oh ini palsu, harusnya sudah bisa langsung by system mereka udah langsung di-take down,” kata Wamenkomdigi Angga.

Dia kemudian menekankan take down itu bukan artinya pemerintah membungkam atau membatasi kebebasan berekspresi, tetapi take down yang dimaksud itu ditujukan kepada konten-konten manipulasi AI yang tidak nyata, dan sarat dengan nuansa kebencian.

Baca Juga :  Tiga pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta ditangkap, eksekutor pembunuh masih diburu Polisi

“Di sini kita tekankan sekali lagi kepada platform untuk juga memiliki sistem untuk menindak ini. Kita nggak mau demokrasi kita diciderai dengan hal-hal yang palsu, dibilangnya tadi misalnya ada bakar di sini, ternyata real-nya tidak ada kan. Itu kadang-kadang mungkin gerakan yang di tahun kapan dibikin terus dinarasikan (seolah-olah kejadian baru, red.),” ujar Angga.

Dalam kesempatan yang sama, Angga Raka menyebut pemerintahan Presiden Prabowo dan Presiden Prabowo berkomitmen penuh menjaga dan menegakkan demokrasi.

“Pak Prabowo sudah melalui pemilu berapa kali. Saya pribadi menjadi pelaku di dunia sosial media bareng teman-teman media sudah berapa tahun. Nggak ada saya pernah melaporkan siapa atas tuduhan apa. Enggak. Bagi kami ya, kritik itu kita terima, dan itu menjadi sebuah koreksi, dan masukan buat kami,” kata Angga Raka.

Sumber Berita: ANTARA

Berita Terkait

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Potensi Angin Kencang dan Hujan Petir
Menkeu Purbaya Minta Maaf ngomong tuntutan 17+8 suara sebagian kecil rakyat
#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI
Presiden Prabowo Tegaskan Aparat harus bertindak proporsional
Situasi HAM di Indonesia tidak kunjung membaik
Tunjangan rumah dihapus, DPR jawab Tuntutan 17+8 dengan keluarkan enam poin keputusan
TNI Kembali ke Barak, KAPUSPEN TNI: tuntutan yang diminta akan dihormati
Ratusan mahasiswa UNPAD kembali gelar aksi! Desak pemerintah Penuhi tuntutan 17+8

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 14:56 WIB

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Potensi Angin Kencang dan Hujan Petir

Selasa, 9 September 2025 - 19:45 WIB

Menkeu Purbaya Minta Maaf ngomong tuntutan 17+8 suara sebagian kecil rakyat

Selasa, 9 September 2025 - 12:34 WIB

#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI

Senin, 8 September 2025 - 16:36 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Aparat harus bertindak proporsional

Minggu, 7 September 2025 - 10:29 WIB

Situasi HAM di Indonesia tidak kunjung membaik

Berita Terbaru

Internasional

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:42 WIB

Jambi

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Rabu, 10 Sep 2025 - 13:57 WIB