Kalla Group berhasil membukukan kapasitas hingga 1.100 Mega Watt (MW) untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 29 Juli 2025 - 07:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pribhumi.com – Kalla Group terus tancap gas dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Lewat tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berskala besar, grup usaha asal Makassar in BB berhasil membukukan kapasitas hingga 1.100 Mega Watt (MW) untuk mendukung ketahanan energi nasional.

CEO Kalla Group, Solihin Kalla, mengungkapkan bahwa ketiga proyek PLTA yang dikembangkan tersebar di kawasan strategis, yakni PLTA Poso  (515 MWp), PLTA Malea (95 MWp), dan PLTA Kerinci (315 MWp).

Baca Juga :  Kementerian ESDM umumkan kenaikan tarif listrik PLN per kWh khusus untuk 13 golongan

“Sampai saat ini sudah terlaksana sekitar 1.000 MW, totalnya akan mencapai 1.100 MW,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (29/7).

PLTA Kerinci, yang menjadi proyek andalan terbaru, ditargetkan Commercial Operation Date (COD) pada awal November 2025, sekaligus tersambung ke jaringan listrik nasional (national grid).

Saat ini, proyek tersebut tengah memasuki fase uji coba dan sinkronisasi dengan PLN.

Solihin menambahkan, potensi PLTA di Indonesia masih sangat besar, terutama di kawasan Sulawesi, Sumatera, dan Papua.

Baca Juga :  Prabowo Pastikan posisi Wamenaker Immanuel Ebenezer akan segera diisi

Meski wilayah seperti Kalimantan dan Jawa memiliki keterbatasan geografis, daerah timur Indonesia dinilai sebagai tumpuan masa depan EBT berbasis air.

“Itu akan tumbuh pada saatnya. Sulawesi dan Sumatera menjadi harapan utama, karena secara geografis masih memungkinkan,” tegasnya.

Kalla Group pun optimistis dapat terus mendukung program transisi energi pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 sekaligus mendorong distribusi listrik bersih ke pelosok negeri.

Berita Terkait

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Potensi Angin Kencang dan Hujan Petir
Menkeu Purbaya Minta Maaf ngomong tuntutan 17+8 suara sebagian kecil rakyat
#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI
Presiden Prabowo Tegaskan Aparat harus bertindak proporsional
Situasi HAM di Indonesia tidak kunjung membaik
Tunjangan rumah dihapus, DPR jawab Tuntutan 17+8 dengan keluarkan enam poin keputusan
TNI Kembali ke Barak, KAPUSPEN TNI: tuntutan yang diminta akan dihormati
Ratusan mahasiswa UNPAD kembali gelar aksi! Desak pemerintah Penuhi tuntutan 17+8

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 14:56 WIB

BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Potensi Angin Kencang dan Hujan Petir

Selasa, 9 September 2025 - 19:45 WIB

Menkeu Purbaya Minta Maaf ngomong tuntutan 17+8 suara sebagian kecil rakyat

Selasa, 9 September 2025 - 12:34 WIB

#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI

Senin, 8 September 2025 - 16:36 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Aparat harus bertindak proporsional

Minggu, 7 September 2025 - 10:29 WIB

Situasi HAM di Indonesia tidak kunjung membaik

Berita Terbaru

Internasional

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:42 WIB

Jambi

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Rabu, 10 Sep 2025 - 13:57 WIB