AS Kerahkan unit militer dan arahhkan senjata nuklir ke kawasan Karibia

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pribhumi.com, Washington  – Pemerintah Venezuela meminta dukungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam menghadapi ancaman Amerika Serikat, demikian sebut Menteri Luar Negeri Yvan Gil.

“Kami telah meminta dukungan Sekjen PBB Guterres untuk memulihkan akal sehat. Dalam konteks ini, kami telah menyatakan keprihatinan tentang pengerahan unit militer AS dan bahkan senjata nuklir di kawasan Karibia, yang merusak perdamaian,” ujar Gil di Telegram pada Selasa.

Ia mengingatkan bahwa Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) telah mendeklarasikan kawasan tersebut sebagai zona damai pada 2014. Langkah tersebut telah dikonfirmasi oleh PBB, tetapi kini negara-negara Amerika Latin berada di bawah ancaman AS, ujar menteri tersebut.

Gil juga membantah “narasi palsu” yang digunakan AS sebagai dalih untuk agresi terhadap Caracas, dengan mengutip data dari Laporan Narkoba Dunia, yang menegaskan tidak adanya tanaman ilegal di Venezuela serta upaya pemerintah Bolivarian dalam memerangi perdagangan narkoba.

Baca Juga :  Indonesia Siap Berkontribusi di Misi Stabilitas Gaza, Tunggu Instruksi Presiden

Senin kemarin, Presiden Nicolas Maduro mengatakan bahwa Venezuela memobilisasi semua kekuatan nasionalnya sebagai tanggapan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai ancaman AS terhadap keamanan nasional dan regional.

Sebelumnya pada Februari, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan bahwa Washington telah menetapkan sejumlah kartel narkoba sebagai organisasi teroris global termasuk Kartel de los Soles di Venezuela.

Selanjutnya pada 19 Agustus, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Trump siap menggunakan “setiap elemen kekuatan Amerika” untuk memerangi perdagangan narkoba, tanpa mengesampingkan kemungkinan operasi militer di Venezuela.

Baca Juga :  KPID Jambi Selenggarakan Kegiatan Sosialisasi P3SPS

Selanjutnya pada 19 Agustus, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Trump siap menggunakan “setiap elemen kekuatan Amerika” untuk memerangi perdagangan narkoba, tanpa mengesampingkan kemungkinan operasi militer di Venezuela.

Sejumlah media kemudian melaporkan, mengutip sumber-sumber di pemerintahan Trump, bahwa Washington mengerahkan setidaknya tiga kapal perang yang membawa lebih dari 4.000 marinir dan pelaut ke perairan lepas Amerika Latin dan Karibia untuk melawan kartel narkoba.

Ketegangan antara Washington dan Caracas meningkat pada awal Agustus setelah Jaksa Agung AS Pam Bondi menawarkan hadiah $50 juta (sekitar Rp 817,4 milyar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Presiden Maduro, yang dituduh AS memimpin Cartel de los Soles.

Sumber Berita: Sputnik

Berita Terkait

Hamas kritik resolusi DK PBB, penolakan mekanisme perwalian Gaza, Pasukan Stabilisasi Internasional, ISF Gaza
Gibran Perkenalkan QRIS sebagai Model Pembayaran Digital Inklusif di Forum G20 Di Johannesburg
Indonesia Siap Berkontribusi di Misi Stabilitas Gaza, Tunggu Instruksi Presiden
Gencatan Senjata di Gaza Terancam Usai Serangan Udara Israel Tewaskan Lima Warga
Studi Ungkap Perempuan Paling Terancam Otomatisasi AI dan Tertinggal dalam Pemanfaatan Teknologi Baru
Presiden Mesir yang Tewas Setelah Menandatangani Perdamaian dengan Israel
Israel Tarik Pasukan dari Jalur Gaza dalam 24 Jam: Bagian dari Rencana Perdamaian Trump
Gaza Kembali Digempur Usai Kesepakatan Perdamaian Hamas-Israel Diumumkan

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 15:00 WIB

Hamas kritik resolusi DK PBB, penolakan mekanisme perwalian Gaza, Pasukan Stabilisasi Internasional, ISF Gaza

Minggu, 23 November 2025 - 21:00 WIB

Gibran Perkenalkan QRIS sebagai Model Pembayaran Digital Inklusif di Forum G20 Di Johannesburg

Jumat, 21 November 2025 - 15:00 WIB

Indonesia Siap Berkontribusi di Misi Stabilitas Gaza, Tunggu Instruksi Presiden

Jumat, 21 November 2025 - 11:00 WIB

Gencatan Senjata di Gaza Terancam Usai Serangan Udara Israel Tewaskan Lima Warga

Jumat, 21 November 2025 - 09:00 WIB

Studi Ungkap Perempuan Paling Terancam Otomatisasi AI dan Tertinggal dalam Pemanfaatan Teknologi Baru

Berita Terbaru