Jakarta, Pribhumi.com — Memasuki tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan komitmennya untuk memperkuat visi Asta Cita melalui pembangunan infrastruktur yang andal, berkelanjutan, dan berorientasi langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Presiden Prabowo, dalam berbagai arahannya, menegaskan bahwa infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, melainkan pondasi bagi kemandirian pangan, energi, dan ekonomi nasional.
“Kementerian PU harus menjadi enabler pertumbuhan ekonomi nasional, memastikan setiap infrastruktur yang dibangun memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dari bendungan yang mengairi sawah hingga Sekolah Rakyat yang mencerdaskan generasi bangsa,” ungkap Menteri PU Dody Hanggodo, Selasa (21/10/2025).
Asta Cita dalam Aksi: Infrastruktur untuk Kemandirian
Selama tahun 2025, Kementerian PU telah mencatat berbagai capaian signifikan di bidang ketahanan air, pangan, dan konektivitas nasional.
Melalui pagu anggaran sebesar Rp94,99 triliun, kementerian ini memprioritaskan program strategis Presiden Prabowo seperti swasembada pangan, Inpres Jalan Daerah (IJD), dan Sekolah Rakyat.
“Anggaran ini kami arahkan secara strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan konektivitas, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat,” ujar Dody.
53 Bendungan Rampung, Ratusan Kilometer Irigasi Dibangun
Dalam kurun waktu 2015–2025, sebanyak 53 bendungan telah diselesaikan. Tahun ini, Kementerian PU memfokuskan diri pada pembangunan jaringan irigasi baru sepanjang 70 km yang melayani 13.000 hektare lahan pertanian.
Selain itu, dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi eksisting sepanjang 1.353 km, yang menopang 203.000 hektare sawah produktif.
Beberapa proyek irigasi besar mencakup Bendungan Tanju, Rukoh, Pidekso, Tugu, dan Tukul, yang tengah dibangun saluran outlet untuk memperluas cakupan layanan air.
Tak hanya itu, 15 bendungan baru tengah diselesaikan untuk membuka tambahan 184.515 hektare lahan irigasi baru.
Untuk daerah dengan keterbatasan sumber air permukaan, Kementerian PU juga mengembangkan 1.805 unit Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) guna mengairi 18.424 hektare sawah tadah hujan.
Padat Karya dan Infrastruktur Berbasis Masyarakat
Kementerian PU terus mendorong program padat karya melalui Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan 3,3 juta hari orang kerja (HOK) di berbagai daerah.
Melalui infrastruktur berbasis masyarakat, Kementerian PU melaksanakan kegiatan di 11 ribu titik, terdiri atas 1.900 titik untuk program Pamsimas, Sanimas, PISEW, dan 9.500 titik P3-TGAI.
“Rakyat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku pembangunan di daerahnya sendiri,” kata Dody.
Konektivitas Nasional: Jalan Daerah dan Jembatan Gantung
Dalam rangka mengurangi ketimpangan infrastruktur antarwilayah, Kementerian PU melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah Nomor 11 Tahun 2025. Program ini terbagi menjadi dua tahap:
Tahap I: 711 km jalan dan 148 km jembatan
Tahap II: 567 km jalan
Selain itu, 43 jembatan gantung dibangun di berbagai daerah terpencil untuk mempermudah akses masyarakat.
“Setiap jembatan bukan hanya baja dan kabel, tapi juga jembatan harapan bagi anak sekolah dan pedagang kecil,” ujar Dody.
Hingga kini, Kemantapan Jalan Nasional telah mencapai 95,22%, sementara jalan provinsi dan kabupaten/kota masih sekitar 69,64%. Lebih dari 70% proyek jalan daerah diarahkan untuk mendukung kawasan pangan nasional, sisanya menopang sektor pariwisata, industri, dan transmigrasi.
Sekolah Rakyat: Infrastruktur untuk Pendidikan
Tak hanya fokus pada jalan dan bendungan, Kementerian PU juga berperan dalam membangun Sekolah Rakyat, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.
Pada tahap pertama, sebanyak 166 lokasi Sekolah Rakyat Rintisan telah direnovasi di 32 provinsi, dan kini dilanjutkan dengan 104 lokasi Sekolah Rakyat Permanen (Tahap II).
“Kami tidak hanya membangun jalan dan bendungan, tapi juga masa depan bangsa. Sekolah Rakyat adalah simbol pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri,” tegas Dody.
Dengan capaian ini, Kementerian PU menjadi pilar utama visi Asta Cita Presiden Prabowo, memastikan pembangunan infrastruktur bukan hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan kemanusiaan — membangun negeri dari desa hingga kota, dari sawah hingga sekolah.













