Kerinci, Pribhumi.com — Sejarawan dan filolog internasional, Prof. Uli Kozok, memberikan penjelasan mendalam tentang hubungan historis antara Kerinci dan Jambi yang kerap disalahartikan selama ini. Dalam wawancara eksklusif bersama Presiden Andalas di Andalas Channel, Prof. Kozok menegaskan bahwa tidak pernah terjadi konflik besar atau peperangan langsung antara kedua wilayah tersebut.
“Tentu ada masa-masa ketegangan. Namun, kalau hubungan dengan Jambi tidak baik, Kerinci bisa saja memilih untuk berpaling ke Pagaruyung atau Indrapura. Tapi bukan berarti terjadi peperangan,” ujarnya menjelaskan.
Menurut Prof. Kozok, narasi bahwa Jambi pernah menyerang Kerinci tidak memiliki dasar historis yang kuat. Ia menegaskan bahwa kekuatan militer Jambi pada masa lampau tidak memungkinkan untuk melakukan ekspedisi ke wilayah pegunungan Kerinci.
“Tidak pernah ada sebenarnya. Jambi tidak mungkin menyerang Kerinci karena pasukannya sangat sedikit. Mereka hanya cukup kuat untuk bertahan, bukan menyerang,” tegasnya.
Kerinci Terlindungi Oleh Geografi Alamnya
Prof. Kozok menyoroti faktor geografis Kerinci yang menjadi benteng alami terhadap potensi serangan dari luar.
“Daerah pegunungan seperti Kerinci sulit dijangkau. Dari Jambi ke Kerinci saja memakan waktu perjalanan darat lebih dari sepuluh hari,” ujarnya.
Kondisi alam ini, lanjutnya, membuat mobilisasi pasukan dan logistik sangat sulit, sehingga kemungkinan perang besar nyaris mustahil terjadi di masa lalu.
Hubungan Strategis: Kerinci Sebagai Sekutu, Bukan Musuh
Alih-alih menjadi lawan, Kerinci justru berperan sebagai sekutu strategis bagi Jambi. Dalam konteks ancaman eksternal, terutama dari arah Palembang, Kerinci sering menjadi benteng pertahanan alami yang membantu menjaga stabilitas wilayah Jambi.
“Hubungan antara Kerinci dan Jambi itu bersifat kooperatif. Ada hubungan strategis yang saling menguntungkan,” tambah Kozok.
Perspektif Baru dalam Sejarah Sumatera
Pandangan Prof. Kozok membuka perspektif baru tentang sejarah hubungan antarwilayah di Sumatera. Ia menegaskan bahwa sejarah bukan hanya tentang konflik dan perang, tetapi juga tentang aliansi dan diplomasi lokal yang memperkuat ketahanan dan identitas masyarakat.
Dengan demikian, Kerinci bukan sekadar wilayah pedalaman, melainkan pemain penting dalam sistem politik dan pertahanan regional Jambi. Narasi ini memperkaya pemahaman publik tentang dinamika sosial-budaya di Sumatera masa lampau, yang lebih diwarnai oleh kerja sama, kesetaraan, dan kebijaksanaan lokal.













