Warga Pulau pandan kembali melakukan protes ke PT KMH terkait Kompensasi yang harus diberikan

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 25 Agustus 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pribumi.com, Kerinci – Warga Pulau pandan kembali melakukan protes terkait Kompensasi yang harus diberikan oleh PT KMH bagi warga terdampak pembangunan PLTA di pintu air Sungai Tanjung Merindu, Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan, Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci pada Kamis (21/8).

Terkait Aksi yang berlangsung sejak Kamis (21/8/2025) tersebut sempat memanas dengan tuntutan kompensasi hingga Rp300 juta per Kepala Keluarga (KK). Namun pada Jumat malam (22/8), Bupati kerinci telah menemui masa, dan aksi pun dibubarkan, Kondisi berangsur kondusif, dan pada Sabtu (23/8) gelombang unjuk rasa tak lagi terlihat di sekitar lokasi proyek.

Baca Juga :  Momen Meghan Markle Joget Seru Jelang Kelahiran Lilibet

Aktivitas pekerjaan pun kembali normal. Sejumlah alat berat ekskavator kembali beroperasi, bahkan sebagian besar pekerjaan dikabarkan hampir tuntas.

Terkait isu kompensasi, Aslori menjelaskan bahwa perusahaan hanya mampu memberikan Rp5 juta per KK, sesuai data resmi Dukcapil. Dari total 907 KK terdampak, sebanyak 643 KK sudah menerima hak mereka. “Batas pengambilan memang sampai 19 Agustus lalu. Namun Timdu masih memberikan kesempatan bagi yang belum mengambil. Jadi silakan saja, tidak ada masalah,” jelasnya.

Ia juga membantah adanya janji kompensasi Rp300 juta per KK sebagaimana berkembang di tengah masyarakat.
“Itu hanya permintaan warga, bukan janji dari perusahaan. Kalau memang ada Rp300 juta per KK, saya pun mau pindah KK biar dapat bagian,” ujarnya sambil berseloroh.

Baca Juga :  BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Potensi Angin Kencang dan Hujan Petir

Kepala Divisi Humas PT Kerinci Merangin Hidro (KMH), Aslori, memastikan bahwa persoalan dengan masyarakat sudah ditangani melalui proses mediasi.
“Semua sudah selesai difasilitasi Timdu Polda Jambi bersama Forkopimda dan Bupati. Jadi tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pekerjaan di area Sungai Tanjung Merindu hanya mencakup sekitar 5 persen dari keseluruhan proyek PLTA Kerinci. “Sisanya sudah 95 persen selesai. Jadi sebenarnya di lokasi ini hanya bagian kecil saja,” pungkasnya.

Berita Terkait

BMKG : Cuaca Kerinci dan Sungai Penuh Didominasi Cerah Berawan Sepanjang Hari
BMKG Peringatkan Puncak Hujan Desember: Kerinci dan Sungai Penuh Diminta Siaga Banjir dan Longsor
Air Sungai Meluap di Siulak Deras, Warga Kerinci Pantau Kenaikan Debit Lewat Siaran Live
Operasi Zebra 2025 di Jambi Fokus pada Edukasi Sopir dan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
Pemerintah Gelar Rapat Darurat Nasional Tangani Bencana di Sumatera
Tragedi Konflik Lahan di Bengkulu Selatan: Lima Petani Tertembak Saat Menghalangi Alat Berat Perusahaan Sawit
Pemkab Kerinci Rotasi 28 Pejabat Eselon III, Murison Tekankan Profesionalisme ASN
BPBD Bima Imbau Warga Tetap Waspada aktivitas Gunung Sangeang Api Meski Gempa Menurun

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 09:08 WIB

BMKG : Cuaca Kerinci dan Sungai Penuh Didominasi Cerah Berawan Sepanjang Hari

Jumat, 28 November 2025 - 21:11 WIB

BMKG Peringatkan Puncak Hujan Desember: Kerinci dan Sungai Penuh Diminta Siaga Banjir dan Longsor

Kamis, 27 November 2025 - 15:02 WIB

Air Sungai Meluap di Siulak Deras, Warga Kerinci Pantau Kenaikan Debit Lewat Siaran Live

Kamis, 27 November 2025 - 13:00 WIB

Operasi Zebra 2025 di Jambi Fokus pada Edukasi Sopir dan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

Kamis, 27 November 2025 - 09:00 WIB

Pemerintah Gelar Rapat Darurat Nasional Tangani Bencana di Sumatera

Berita Terbaru