Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 10 September 2025 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nepal, Pribhumi.com  – Presiden Nepal Ram Chandra Paudel menyatakan mundur di tengah aksi kerusuhan yang melanda negara tersebut, menurut laporan surat kabar India Today pada Selasa.

Melalui sebuah surat permohonan, para perusuh di Nepal mengatakan bahwa negara itu telah berada di bawah kepemimpinan mereka.

Selain itu, mereka menyerukan pembentukan “pemerintahan sipil yang dipimpin seseorang yang diterima secara universal” dan penyelenggaraan pemilu segera.

Sedikitnya 1.500 tahanan melarikan diri dari penjara Nakkhu di Lalitpur di tengah kerusuhan, lapor portal Khabarhub. Media setempat juga melansir adanya penembakan di gedung markas besar Kepolisian Nepal.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Kronologi Mutilasi di Mojokerto

Protes massal yang sebagian besar melibatkan generasi muda, yang dijuluki media sebagai “Revolusi Gen Z”, mulai berlangsung di Ibu Kota Nepal pada Senin (8/9) serta telah menyebar ke sejumlah kota besar di seluruh Nepal.

Protes yang mengakibatkan bentrokan dengan polisi itu telah menewaskan 19 pengunjuk rasa dan melukai ratusan orang lainnya.

Pada 4 September otoritas Nepal memblokir sejumlah situs media sosial ternama yang gagal mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi dalam batas waktu yang ditentukan.

Baca Juga :  AS Kerahkan unit militer dan arahhkan senjata nuklir ke kawasan Karibia

Pemblokiran itu akhirnya dicabut menyusul protes yang dimulai pada pada Senin lalu.

Situasi di Nepal memanas setelah para pengunjuk rasa berhasil menerobos gedung parlemen, yang memaksa aparat penegak hukum menggunakan meriam air, gas air mata dan peluru tajam.

Akibatnya, sejumlah pengunjuk rasa mengalami luka, menurut laporan tersebut.

Setelah terjadinya bentrokan tersebut, otoritas Kathmandu langsung memberlakukan jam malam di sejumlah distrik kota.

Sumber Berita: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Berita Terkait

12 Serangan Brutal Israel ke Qatar tewaskan enam orang anggota biro politik Hamas
Israel Kembali lepaskan serangan targetkan Para Pemimpin Hamas
211 organisasi HAM di Dunia Desak POLRI Stop Kekerasan ke Pedemo
Breaking News: Seorang Diplomat Indonesia tewas ditembak
LBH Jakarta mencatat 20 orang masih hilang dalam demonstrasi
Breaking News! Banjir bandang dan tanah longsor tewaskan lebih dari 30 orang
AS Kerahkan unit militer dan arahhkan senjata nuklir ke kawasan Karibia
Mesir temukan tiga artefak kuno dari dasar Laut Mediterania

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 14:42 WIB

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Selasa, 9 September 2025 - 23:46 WIB

Israel Kembali lepaskan serangan targetkan Para Pemimpin Hamas

Selasa, 2 September 2025 - 18:19 WIB

211 organisasi HAM di Dunia Desak POLRI Stop Kekerasan ke Pedemo

Selasa, 2 September 2025 - 12:36 WIB

Breaking News: Seorang Diplomat Indonesia tewas ditembak

Selasa, 2 September 2025 - 10:44 WIB

LBH Jakarta mencatat 20 orang masih hilang dalam demonstrasi

Berita Terbaru

Internasional

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:42 WIB

Jambi

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Rabu, 10 Sep 2025 - 13:57 WIB