YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

Jakarta – Per 15 Juli 2025, YouTube akan memberlakukan pembaruan penting dalam kebijakan monetisasi yang bisa berdampak besar bagi jutaan kreator di seluruh dunia. Pembaruan ini menyasar konten tidak autentik, repetitif, hingga konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) tanpa sentuhan manusia yang bermakna.

Langkah tegas ini merupakan upaya YouTube untuk meningkatkan kualitas konten di platformnya, sekaligus memastikan bahwa hanya karya orisinal dan bernilai tinggi yang layak mendapatkan penghasilan dari iklan.

Kenapa YouTube Melakukan Pembaruan Ini?

1. Menjawab Ledakan Konten Buatan AI

Dalam beberapa tahun terakhir, lonjakan penggunaan AI dalam produksi video membuat banyak kreator beralih ke metode otomatisasi. Hasilnya, banyak video yang tampil serupa, berulang, bahkan nyaris tanpa nilai tambah bagi penonton.

YouTube mencatat tren ini dan mengambil langkah pencegahan untuk menjaga kualitas konten di platform mereka. Monetisasi tidak lagi diberikan untuk video yang:

  • Diproduksi massal menggunakan template otomatis

  • Berisi pengulangan atau pola konten sama

  • Kurang kontribusi kreatif dari manusia

2. Meningkatkan Standar Orisinalitas

Platform ini ingin memastikan bahwa kreator yang sungguh-sungguh berkreasi tetap memiliki peluang untuk berkembang. Oleh karena itu, fokus utamanya adalah mendorong konten yang:

  • Dibuat secara orisinal

  • Memiliki sentuhan personal atau interpretasi unik

  • Memberikan nilai tambah melalui narasi, opini, atau pengeditan yang bermakna

Apa Saja Jenis Konten yang Terancam Tidak Bisa Dimonetisasi?

Berdasarkan dokumentasi terbaru di pusat bantuan YouTube, beberapa tipe konten yang akan dibatasi monetisasinya mencakup:

Baca Juga :  Galaxy S25 Edge: HP Super Tipis dengan Performa Tinggi dan Teknologi Pendingin Terbaru

A. Video Buatan AI Tanpa Editing atau Narasi Tambahan

Misalnya, video cerita, esai video, atau berita yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI, tanpa adanya pengolahan ulang atau nilai editorial.

B. Konten Repetitif dan Berulang

Termasuk video dengan pola sama, seperti musik latar dengan cuplikan gambar statis yang diunggah berkali-kali hanya dengan sedikit perubahan.

C. Kompilasi Klip Tanpa Izin atau Nilai Tambah

Menggunakan klip orang lain tanpa komentar, analisis, atau konteks tambahan juga dianggap tidak memenuhi kriteria.

D. Video Reaksi yang Minim Interaksi

Video reaksi yang hanya menonton ulang tanpa memberikan opini atau perspektif juga bisa terdampak.

Catatan: YouTube menyebutkan bahwa penilaian ini tetap bersifat kasuistik, artinya evaluasi dilakukan berdasarkan konteks dan bobot kontribusi kreator pada setiap video.

Klarifikasi dari Pihak YouTube

Rene Ritchie, Head of Editorial & Creator Liaison di YouTube, menjelaskan bahwa aturan ini sebenarnya bukan sesuatu yang sepenuhnya baru. Menurutnya, ini adalah penajaman kebijakan lama yang bertujuan untuk membuat parameter monetisasi lebih transparan dan konsisten.

Ia menambahkan, video spam, hasil produksi massal, serta video yang minim orisinalitas sebenarnya telah lama dilarang untuk dimonetisasi. Namun, update ini membantu kreator untuk lebih memahami batasan yang berlaku.

Baca Juga :  Kementerian ESDM umumkan kenaikan tarif listrik PLN per kWh khusus untuk 13 golongan

Apa yang Harus Dilakukan Kreator Agar Tetap Bisa Monetisasi?

 Fokus pada Karya Orisinal

Pastikan setiap konten yang dibuat memiliki elemen personal, seperti narasi, pandangan, atau pengolahan visual dan audio yang unik.

 Hindari Pola Otomatis

Meski AI dapat membantu mempercepat proses editing atau penulisan skrip, pastikan hasil akhirnya tetap melibatkan kreativitas manusia.

 Tambahkan Nilai Tambah

Jika mengulas, bereaksi, atau mengkompilasi, selalu berikan konteks, komentar, atau insight agar video dianggap “authentic.”

 Baca Panduan Resmi YouTube

Cek secara berkala halaman YouTube Help agar tidak tertinggal update kebijakan terbaru.

Mengapa Hal Ini Penting Bagi Ekosistem Kreator?

Langkah YouTube ini diyakini akan membawa dampak positif dalam jangka panjang. Dengan mendorong kualitas konten, penonton akan lebih puas, pengiklan lebih percaya, dan kreator yang berkomitmen pada orisinalitas akan memperoleh penghargaan yang layak.

Di sisi lain, ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi kreator pemula maupun yang bergantung pada video otomatis atau repetitif untuk menyesuaikan strategi kontennya.

Era Baru Monetisasi YouTube Dimulai

Mulai 15 Juli 2025, YouTube resmi memperketat standar monetisasi dengan fokus pada autentisitas dan orisinalitas konten. Kreator diimbau untuk tidak lagi mengandalkan video yang seragam, buatan AI sepenuhnya, atau tanpa sentuhan kreatif manusia.

Era konten massal sudah berlalu. Kini saatnya berinovasi dengan menyajikan sesuatu yang benar-benar baru, unik, dan bermakna.

Berita Terkait

Andalas Fm open Loker dan kesempatan emas untuk kamu yang hobby cuap cuap.
Kementerian ESDM umumkan kenaikan tarif listrik PLN per kWh khusus untuk 13 golongan
PT. KMH berkomitmen akan menjaga lingkungan dari dampak operasional Regulating Weir
Kalla Group berhasil membukukan kapasitas hingga 1.100 Mega Watt (MW) untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Galaxy S25 Edge: HP Super Tipis dengan Performa Tinggi dan Teknologi Pendingin Terbaru

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Andalas Fm open Loker dan kesempatan emas untuk kamu yang hobby cuap cuap.

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 10:49 WIB

Kementerian ESDM umumkan kenaikan tarif listrik PLN per kWh khusus untuk 13 golongan

Senin, 11 Agustus 2025 - 07:19 WIB

PT. KMH berkomitmen akan menjaga lingkungan dari dampak operasional Regulating Weir

Selasa, 29 Juli 2025 - 07:13 WIB

Kalla Group berhasil membukukan kapasitas hingga 1.100 Mega Watt (MW) untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:48 WIB

YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

Berita Terbaru

Internasional

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:42 WIB

Jambi

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Rabu, 10 Sep 2025 - 13:57 WIB