Pribhumi.com, Kerinci – Sejak dua hari terakhir, puluhan Warga Desa Pulau Pandan, Kecamatan Danau Kerinci, turun ke jalan memblokir proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikelola PT Kerinci Merangin Hidro (KMH), anak perusahaan Bukaka Group. Jumat (22/8).
Pantauan di lapangan sejak pukul 08.00 WIB, puluhan warga sudah berjaga di pintu masuk proyek dekat Jembatan Desa Tanjung Batu. Aparat gabungan Polres Kerinci, Polda Jambi, dan Kodim 0417/Kerinci ikut disiagakan.
Aksi protes ini bukan yang pertama. Warga Pulau Pandan sudah berulang kali menuntut PT KMH agar menyelesaikan kompensasi lahan terdampak. Dan terkait hal tersebut PT.KMH bergerak cepat Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan potensi gesekan sosial, Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Kerinci yang dipimpin langsung Bupati kerinci Monadi, bersama Polda Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pada Senin (11/08/2025) bertempat di Aula Hotel Grand Kerinci.
Pada Rakor tersebut dihadiri Karo Ops Polda Jambi, Dir Intelkam Polda Jambi, Bupati Kerinci, Kapolres Kerinci, Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Kodim 0417 Kerinci, Humas PT. KMH, serta perwakilan masyarakat kedua desa.
Dimana isi dari Rakor tersebut telah sepakat bahwa PT KMH akan memberikan Kompensasi sebesar 5jt Rupiah /KK untuk kedua belah Desa, dan akan disalurkan langsung oleh Timdu yang berdasarkan Kesepakatannya akan disalurkan paling lambat tanggal 19 Agustus 2025.
Namun Pada Kamis (21/8) Masyarakat kembali menggelar aksi Demo yang tak terbendung kan, Aksi lempar-lempar Batu dan Dorong-dorong pun terjadi sehingga menyebabkan satu unit mobil warga rusak terkena lemparan, kericuhan tersebut membuat Pihak Kepolisian menembakkan Gas air mata, guna meredam sedikit Protes warga.
Situasi kian memanas, Dikabarkan sebanyak tujuh orang pendemo diamankan aparat. Penahanan ini justru memicu kekecewaan baru di tengah warga yang merasa perjuangan mereka semakin ditekan. “Kami sudah bosan dijanjikan. Kami minta Humas PLTA, Aslori, datang langsung ke sini. Jangan cuma rapat di kantor tanpa hasil. Kami ingin dengar janji perusahaan di depan mata,” tegas seorang emak-emak lain dengan nada geram.
Dan warga pun mulai melakukan pemblokiran jalan Sehingga membuat akses jalan umum terganggu, Merespon hal tersebut Bupati kerinci Monadi didampingi Dandim 0417 Kerinci Eko Budiarto bersama Dinas terkait Terjun ke lokasi dan menemui warga, Ia memohon Kerjasama warga untuk lebih kooperatif sehingga dirinya bisa membantu menyelesaikan konflik saat ini.
Dan bupati monadi juga berjanji dalam waktu 3 hari kedepan warga yang ditangkap akan dibebaskan, dan menjaminkan dirinya untuk mempercepat proses pembebasan 7 orang warga tersebut, dengan syarat warga yang lain jangan mudah terprovokasi.
“Aku datang kesini bukan sebagai Monadi Bae, tapi membawa nama bupati kerinci, akan kujaminkan diriku untuk membebaskan warga kito, dalam waktu tigo hari, Namun segala sesuatunya butuh proses yang harus Sayo lalui, karena sudah berkaitan dengan hukum, Dan Sayo jugo sampaikan ke kayo-kayo untuk tolong janganlah mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah”, Tutur monadi dengan suara lantang, seraya memohon.
Setelah mendengarkan pernyataan Bupati kerinci Monadi, Masyarakat kembali membuka pemblokiran jalan, Pembukaan blokir jalan sempat diwarnai Tangis histeris dari keluarga warga yang yang ditangkap, namun akses jalanpun kembali bisa dilewati dan digunakan masyarakat umum.