Jakarta, Pribhumi.com — Peran ayah dalam pengasuhan anak terbukti memiliki dampak besar terhadap perkembangan anak, baik secara kognitif maupun emosional. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, yang menekankan pentingnya kehadiran ayah dalam proses tumbuh kembang anak.
“Penelitian internasional menunjukkan bahwa keterlibatan ayah bukan sekadar tambahan, melainkan elemen penting dalam membentuk anak yang sehat secara mental dan percaya diri,” ujar Mesty dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (10/10).
Sebagai CEO Tentang Anak, Mesty menyoroti fakta bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka fatherless — di mana satu dari lima anak tumbuh tanpa kehadiran aktif figur ayah, menurut data BKKBN.
Melihat kondisi tersebut, Tentang Anak melalui lini produk Expert Care meluncurkan gerakan sosial #AyahJugaBisa, yang bertujuan mendorong kesetaraan peran dalam pengasuhan serta meningkatkan keterlibatan ayah dalam kegiatan sehari-hari bersama anak.
Gerakan ini tidak hanya sebatas kampanye media sosial, tetapi juga mengedukasi masyarakat lewat contoh kegiatan sederhana yang bisa dilakukan ayah di rumah, seperti mengoleskan lotion setelah mandi, menggunakan minyak telon untuk memberikan kehangatan, menyisir rambut, hingga menyikat gigi bersama anak.
“Kami percaya, ketika ayah dan ibu berjalan beriringan, mereka membangun fondasi kuat bagi masa depan anak. Dari kehangatan dan kebersamaan itulah tumbuh generasi yang percaya diri dan tangguh,” tambah Mesty.
Selain Mesty, kampanye ini juga menggandeng aktor sekaligus ayah muda Dion Wiyoko, yang menilai bahwa gerakan #AyahJugaBisa merupakan ajakan nyata bagi para ayah Indonesia untuk lebih hadir dalam kehidupan anak-anak mereka.
“Setiap momen kecil bersama anak—seperti memandikan, membacakan dongeng, atau bermain—adalah investasi cinta yang tak ternilai. Melalui gerakan ini, saya berharap para ayah menyadari betapa pentingnya kehadiran dan kasih sayang mereka,” ujar Dion.
Melalui #AyahJugaBisa, Expert Care ingin menumbuhkan budaya pengasuhan baru di Indonesia, di mana ayah dan ibu saling melengkapi, berbagi tanggung jawab, dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat untuk tumbuh kembang anak.
Gerakan ini juga menjadi simbol perubahan paradigma, dari pola pikir lama yang membatasi peran ayah menjadi era baru di mana setiap ayah bangga terlibat dalam merawat, mendampingi, dan memberikan kasih sayang terbaik bagi anak-anak mereka.













