Catatan Hitam Dunia Pendidikan, Pensiunan Guru Agama Diduga Dianiaya Oknum Kepsek di Siulak Mukai

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 3 September 2025 - 21:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerinci, Pribumi.com – Seorang pensiunan guru agama Berinisial R Perempuan berusia 60 tahun, warga Desa Mukai Mudik, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Jambi, menjadi korban penganiayaan hingga hidungnya luka berdarah dan memar pada beberapa bagian tubuh yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah berinisial SW perempuan berusia 40 tahun, peristiwa terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat oknum kepala sekolah tersebut memberikan contoh dan teladan yang baik kepada muridnya.

Peristiwa dugaan penganiayaan ini mencuat setelah pihak korban melaporkannya ke pihak kepolisian, pada Rabu, 3 September 2025. Berdasarkan surat resmi dari Kepolisian yang ditujukan kepada Kepala Puskesmas Siulak Gedang, korban diminta menjalani pemeriksaan medis (Visum et repertum) terkait luka dan memar yang dialaminya.

Baca Juga :  Israel Kembali lepaskan serangan targetkan Para Pemimpin Hamas

Dalam surat bernomor B/19/IX/Res.1.6./2025/Reskrim tersebut, disebutkan bahwa pemeriksaan dilakukan guna kepentingan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Polisi meminta agar dokter yang berkompeten melakukan visum et repertum untuk memastikan kondisi korban dan memperkuat alat bukti lain yaitu foto-foto dan video lengkap saat SW menghampiri dan menganiaya R.

R yang sehari-hari dikenal sebagai pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru agama, selama ini cukup disegani dan dihormati masyarakat setempat. Dugaan penganiayaan yang dialaminya tentu menimbulkan keprihatinan mendalam, baik bagi keluarga maupun warga sekitar.
Pihak keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan.

Baca Juga :  PMHKS-J Kecam keras sikap perusahaan PLTA yang tidak memberikan kejelasan kompensasi

“saya tidak akan rela Setetes darah yang keluar dari orang tua saya harus mendapat hukuman yang setimpal, nyawapun saya pertaruhkan untuk membela ibu yang telah melahirkan saya, karena saat ini saya sedang ada tugas kedinasan dan belum bisa pulang ke kerinci, maka akan saya kirimkan pengacara untuk mengawal agar proses hukum berjalan profesional” ujar anak korban AHP.

Kasus ini menambah daftar catatan hitam dunia pendidikan, dimana seharusnya para pendidik menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Pihak Keluarga dan masyarakat berharap agar aparat penegak hukum profesional dalam mengusut tuntas peristiwa ini sehingga memberikan efek jera serta keadilan bagi korban.

Berita Terkait

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!
#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI
Sopir Bank bawa kabur Rp10 M Akhirnya berhasil dibekuk Polisi
Polisi Ungkap Kronologi Mutilasi di Mojokerto
Mutilasi Pacar Sendiri! sisa Potongan Korban disembunyikan di kos pelaku
Situasi HAM di Indonesia tidak kunjung membaik
Guru dianiaya! Pihak kepolisian panggil pelaku seorang oknum Plt Kepala Sekolah
Insan Media dan LSM Kerinci berduka: Sukatri, Wartawan Senior meninggal Dunia

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 13:57 WIB

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Selasa, 9 September 2025 - 12:34 WIB

#RakyatTagihJanji! Gelombang massa mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI

Selasa, 9 September 2025 - 10:49 WIB

Sopir Bank bawa kabur Rp10 M Akhirnya berhasil dibekuk Polisi

Selasa, 9 September 2025 - 10:23 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Mutilasi di Mojokerto

Senin, 8 September 2025 - 16:09 WIB

Mutilasi Pacar Sendiri! sisa Potongan Korban disembunyikan di kos pelaku

Berita Terbaru

Internasional

Demonstrasi Besar-besaran, Presiden Nepal Ram Chandra Paudel Mundur

Rabu, 10 Sep 2025 - 14:42 WIB

Jambi

Polda Jambi Berkomitmen Berantas Narkoba Secara Tegas!

Rabu, 10 Sep 2025 - 13:57 WIB