Jakarta, Pribhumi.com – Gelombang massa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bergerak dari Depok menuju Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/9/2025). Aksi ini digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dengan tajuk “#RakyatTagihJanji”, dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya, menyebut jumlah peserta aksi diperkirakan mencapai ratusan orang. “Untuk estimasi massa pagi ini sekitar 300-350 orang ya,” kata Bima, Selasa.
Massa terlebih dahulu berkumpul di Lapangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Depok, pukul 10.00 WIB, lalu bergerak menuju Senayan sekitar pukul 12.00 WIB. Bima menegaskan aksi ini terbuka bagi masyarakat umum, termasuk aliansi ojek online dan BEM kampus lain yang turut diundang.
Sejak kemarin, kami juga sudah berusaha untuk menghubungi beberapa BEM kampus dan beberapa aliansi agar turut serta dalam aksi besok,” ungkapnya. 17+8 Tuntutan Rakyat Demo kali ini berfokus pada “17+8 Tuntutan Rakyat” yang dirumuskan dari kajian akademis di seluruh fakultas UI.
Bima menjelaskan, dokumen hasil kajian itu akan diserahkan langsung kepada DPR RI. “Utamanya di 17 tuntutan dengan landasan kajian akademis yang memadai, kami sudah membagi tiap fakultas dalam pengerjaan kajian tersebut. Rencananya, hasil kajian akan kami serahkan ke DPR RI,” jelas Bima.
Ia menambahkan, aksi akan terus berlangsung hingga anggota DPR RI menemui mahasiswa secara langsung.
“Massa aksi besok akan menunggu dan mendesak agar perwakilan DPR RI yang secara aktif menemui mahasiswa,” lanjut Bima.
Tuntutan yang dibawa BEM UI tidak hanya lahir dari ruang akademik, tetapi juga dari suara publik.
“17+8 Tuntutan Rakyat” ini merangkum kritik yang ramai di media sosial, dukungan lewat petisi daring, hingga tambahan isu yang diangkat buruh dalam aksi sebelumnya. Nama-nama seperti Abigail Muria, Jerome Polin, Salsa Erwina, hingga Cheryl Marella disebut ikut mendorong suara masyarakat lewat kanal digital mereka.
Pengamanan Personel Gabungan Aksi mahasiswa ini mendapat perhatian serius dari aparat.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menyebut ribuan personel gabungan diterjunkan.
“Pam DPR ada 2.852 personel gabungan (Polri, TNI, Pemda DKI), Pam wilayah Jakpus ada 1.364 personel gabungan,” ujar Ruslan. Total, sebanyak 4.216 personel dikerahkan untuk mengamankan tiga demo yang digelar di Jakarta pada hari ini.
Apel pengamanan telah dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB, sebelum massa turun ke jalan. Rangkaian Tuntutan Tuntutan mahasiswa terbagi dalam dua kategori yakni 17 tuntutan mendesak yang ditargetkan bisa ditanggapi pada 2025, serta 8 agenda reformasi yang ditargetkan berjalan hingga 2026.
Poin-poin tersebut mencakup isu demokrasi, transparansi DPR, penguatan KPK, reformasi TNI-Polri, hingga kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan. Beberapa yang disorot di antaranya: Pembentukan tim investigasi independen kasus kekerasan dalam aksi 28–30 Agustus. Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil. Bebaskan seluruh demonstran tanpa kriminalisasi.
Publikasikan transparansi anggaran DPR. Pastikan upah layak untuk guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga mitra ojek online. Reformasi besar-besaran DPR dan partai politik.
Sahkan UU perampasan aset koruptor serta perkuat independensi KPK.
Melalui aksi ini, mahasiswa menegaskan bahwa suara rakyat yang mereka bawa bukan sekadar wacana kampus, melainkan hasil dari berbagai kanal aspirasi yang hidup di masyarakat.