Sungai Penuh, Pribhumi.com – Suasana Lapangan Merdeka mendadak berubah mencekam pada Minggu (01/12/2025) malam setelah seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun, inisial (G), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam wahana istana balon yang telah selesai beroperasi. Korban ditemukan setelah wahana tersebut dilipat oleh pengelolanya, tanpa mengetahui bahwa masih ada seorang anak di dalamnya.
Menurut informasi dari keluarga, (G) sebelumnya meminta izin kepada orang tuanya untuk bermain usai makan bakso bersama di area lapangan sekitar pukul 20.00 WIB. Namun hingga satu jam berlalu, bocah tersebut tak kunjung kembali. Keluarga pun langsung melakukan pencarian ke seluruh sudut Lapangan Merdeka yang saat itu tengah dipadati warga.
Sang ibu sempat menanyakan kepada pemilik wahana apakah (G) terlihat bermain, tetapi pemilik mengaku tidak melihat keberadaan anak tersebut. Pencarian semakin intensif saat situasi makin mencemaskan.
Puncak kejadian terjadi sekitar pukul 21.15 WIB ketika kakek korban, Saprudin, kembali meminta pemilik wahana, Patman Jaya, membuka kembali istana balon yang sudah dirapikan. Setelah wahana dibentangkan ulang, keluarga terkejut mendapati tubuh (G) terbaring tak bergerak di dalamnya.
Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit DKT Sungai Penuh. Namun setibanya di fasilitas kesehatan sekitar pukul 21.30 WIB, dokter menyatakan (G) telah meninggal dunia.
Peristiwa mengenaskan ini langsung memicu keprihatinan masyarakat yang berada di lokasi. Banyak orang tua menyesalkan lemahnya pengawasan yang dilakukan pengelola wahana, terlebih karena wahana ditutup tanpa memastikan tidak ada anak yang tertinggal di dalamnya.
Hingga kini keluarga masih dalam suasana duka mendalam. Aparat berwenang diharapkan segera mengambil langkah investigasi untuk mengusut kemungkinan kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang anak.
Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas permainan, baik oleh orang tua maupun pengelola wahana.
Terkait peristiwa ini Kasat Reskrim Polres Kerinci menyampaikan bahwa langkah-langkah penyelidikan telah dilakukan.
“Penyidik telah melakukan pemeriksaan TKP, memasang police line, meminta keterangan saksi-saksi, mengumpulkan dokumen medis awal, serta memeriksa pemilik wahana permainan. Saat ini kasus masih dalam proses pendalaman untuk memastikan apakah terdapat unsur kelalaian atau pidana lainnya,” jelasnya.
Kapolres Kerinci juga menyampaikan imbauan kepada pengelola wahana permainan anak agar lebih memperhatikan aspek keselamatan.
“Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah ini. Kepada seluruh pengelola wahana permainan anak, kami mengingatkan agar menerapkan standar keamanan dan memastikan kondisi arena benar-benar aman sebelum maupun setelah digunakan,” tegas Kapolres.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut, dan informasi perkembangan akan disampaikan kemudian oleh Humas Polres Kerinci.













